
Teni Nurlatifah HR
Ketika saya mempelajari biografi orang – orang sukses, mereka yang sudah mencapai financial freedom di usia muda, kebanyakan memiliki mind set “pekerja keras”, mereka telah “memilih” menjadi orang sukses sejak usia muda, saat sekolah dasar, katakanlah Warren Buffet, investor tersukses di dunia (orang terkaya ketiga di dunia tahun 2015 versi Forbes), dia sudah belajar jualan sejak kelas 2 sekolah dasar dan telah menjadi investor di usia 11 tahun. Mark Zuckerberg, pendiri Facebook yang saat ini total pengguna Facebook hingga bulan Juli 2019 mencapai 1,9 miliar berdasar riset yang dirilis We Are Social dan Hootsuite, dia telah memiliki minat yang besar terhadap komputer sejak kecil. Di Indonesia ada juga Rico Huang, pebisnis sukses di Indonesia telah mulai berjualan sejak kelas 6 sekolah dasar dengan modal 200.000 dari hasil uang angpaunya, dan begitu juga orang – orang sukses lainnya, katakanlah William Tanuwijaya (usia 39 tahun) founder Tokopedia e-commerce terbaik di Indonesia, Achmad Zaky (usia 34 tahun) pendiri Bukalapak, pendiri Traveloka Ferry Unardi (usia 32 tahun), Nadiem Makarim (usia 36 tahun) CEO Gojek, yang kini jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di susunan kabinet Presiden Jokowi. Tak perlu saya jelaskan perusahaan – perusahaan besar tersebut, Anda semua pasti sudah familiar.
Nama – nama pesukses di atas jadikanlah sebagai motivasi bagi kita, namun kita hanyalah penikmat kesuksesan mereka tanpa pernah tahu perjuangan mereka dalam perjalananannya menuju puncak. Oleh karena itu pada artikel kali ini saya ingin sharing dengan teman – teman, apa yang mereka lakukan selama perjalanan hidupnya.
A. Yang pertama tentulah persiapan MENTAL. Ada beberapa mindset orang sukses yang bisa kita jadikan pembelajaran :

1. Bekerja Saat Orang Lain Tidur
Makna kalimat ini bukan berarti kita menjadi workholic yang mengancam kondisi kesehatan kita, misalkan bekerja > 12 jam full time sampai pagi, sampai lupa istirahat.
Artinya Anda tidak terlalu banyak tidur. “Saya mungkin akan membaca dokumen pengarahan atau mengerjakan tugas atau menulis sampai sekitar jam 11.30 malam, dan kemudian saya biasanya memiliki sekitar setengah jam untuk membaca sebelum tidur” ungkap Obama. Menjadi seorang inovator pengubah dunia seperti Elon Musk tampak melelahkan. Tak heran, ia hanya memiliki jam tidur singkat, sekitar 6-7 jam.
2. Menabung disaat orang menghambur2kannya
Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau kita sering menghambur-hamburkan uang. Dalam 1 tahun ke belakang saya pernah membuka kelas kuliah online tentang masalah pengelolaan keuangan, pertemuan pertama dalam kuliah tersebut adalah menentukan posisi keuangan, dan ternyata hasilnya mencengangkan, hampir 90% kondisi keuangan dalam kondisi bahaya, artinya pemasukan lebih kecil daripada pengeluaran.
Saat ini, saat wabah Corona melanda, dimana kondisi ekonomi sedang turun terjun bebas hampir di setiap aspek, sedangkan pengeluaran, biaya hidup harus terus berjalan, kira – kira darimana kita bisa bertahan hidup? Jawabannya adalah mengambil dana darurat. Nah ini adalah waktu yang tepat untuk kita menggunakan dana darurat. Pertanyaannya apakah Anda semua sudah memiliki dana darurat? Jika ya, sudah idealkah jumlah dana darurat yang dimiliki? Jika belum, darimana Anda semua bisa memenuhi kebutuhan dasar hidup saat kondisi pandemic global seperti saat ini.
Jadi pepatah “berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang ke tepian” memang harus kita tanamkan sejak dini. Jadi, saat orang lain senang keluar rumah hanya untuk makan di luar, hangout, nongkrong, makan di café, kita belajar untuk menahan diri di rumah, karena uangnya harus kita tabung untuk modal bisnis.
3. Belajar saat mereka pesta
Bagi para pesukses, belajar adalah sepanjang hayat. Mereka tidak pernah berhenti baca buku. Katakanlah Elon Musk, CEO dua perusahaan raksasa Tesla dan SpaceX ketika ditanya: “Bagaimana caramu membuat roket?” Jawabnya: “Aku baca buku.”. Ada juga Larry Page, CEO Google, ketika ditanya bagaimana dia belajar menjalankan perusahaan, jawabnya “Saya banyak membaca.”
Ya, kebiasaan membaca buku merupakan kebiasaan orang – orang sukses, bahkan menjadikan nya kebiasaan di pagi hari sebelum memulai aktifitas apapun. Selain membaca, belajar orang sukses juga dijalani dengan mengikuti seminar, workshop dan pelatihan – pelatihan yang mendukung kompetensinya. Termasuk juga bergabung dengan komunitas pembelajar, karena dari komunitas tersebutlah mereka mendapatkan ide, masukan juga jejaring sehingga bisa mendukung pertumbuhan bisnisnya.
B. Kedua, setelah kita membangun mindset, maka langkah selanjutnya adalah BERTINDAK, prinsip mereka “memulai semuanya ketika orang lain belum memulai”. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mengeksekusi mulai bisnis :
1. Bagi pebisnis pemula
Saran saya berjualan produk dengan minim risiko namun balik hasil lumayan misalnya dropship. Dropship itu tidak membutuhkan modal besar, paling Anda hanya butuh biaya kuota, namun tentu barang yang Anda jual tentulah barang yang sudah Anda pastikan kualitasnya dan distributor/agen yang Anda percayai.
2. Tak perlu khawatir dimulai dengan untung “receh”.
Uang receh memiliki kekuatan yang besar di baliknya. David Bach (pakar keuangan dan founder FinishRich.com), melalui bukunya yang berjudul The Latte Factor menjelaskan bagaimana uang yang dianggap receh sebenarnya nilainya bisa besar bila diakumulasi dalam jangka waktu panjang. Semua hal besar diawali dari hal kecil. Hal-hal kecil yang kita lakukan secara konsisten setiap hari akan terakumulasi menjadi besar suatu saat nanti. Seorang ahli mengatakan, siapa yang tidak menghargai uang kecil dia tidak akan menghargai uang besar. Dulu, ketika saya mulai berjualan, jualan baju, kerudung, kue, inilah awal membuat saya menghargai uang kecil. Kenapa? Karena keuntungan dari setiap produk kadang hanya sangat kecil, namun perputaran dari recehan tersebut lah yang membuat toko hidup.
3. Jangan remehkan penghasilan tambahan
Meski itu hanya 20.000 s.d 50.000 setiap hari. Karena bila diakumulasi, nilainya akan besar sekali. Misalnya, jualan daleman kerudung yang harganya hanya Rp. 10.000, coba bayangkan seandainya orang membeli daleman ini setiap hari selama sebulan, berapa yang kita dapatkan dari jualan semacam ini? Berapa dalam setahun? Berapa yang kita dapatkan bila recehan ini saya investasikan ke dalam reksadana?
4. Mencoba berbagai hal meski gagal

Kata Guru saya “Tidak ada kegagalan dalam hidup, yang ada kegagalan sebagai suatu hal yang bersifat sementara, dan umpan balik dari tindakan mereka dan para pesukses selalu berpikir “bahwa saya akan mencari cara yang lebih baik”
C. Langkah ketiga, bersiaplah Anda tuk memulai kesuksesan melalui berbisnis dengan MENYATUKAN PIKIRAN, JIWA DAN RASA, dengan cara :

- Niati semua ini “bukan hanya cari duit”
- Pikirkan dan rasakan bahwa ingin memantaskan diri sebagai pengusaha besar
- Tanamkan dalam jiwa kita “Tidak ada sukses dalam waktu semalam”
- Bersiaplah akan penghasilan yang tidak jelas
- Setelah hal empat diatas tertanam, barulah berpikir uang
D. Langkah keempat, ketika bisnis sudah mulai berjalan praktikkan “Tips Bisnis”:
- Simpan penghasilan uang untuk memutarkan modal bisnis. Saran saya saving dalam rekening khusus yang tidak tercampur dengan biaya hidup, ataupun biaya lain – lainnya.
- Jika ada kebutuhan darurat, bolehlah kita gunakan dengan alokasi maksimal 50% dari total margin/laba.
- Ingat, semakin besar usaha akan semakin membutuhkan modal.
Jadi mulailah dari sekarang untuk melangkah sebagai starting poin menjadi orang sukses. Sekian sharing bagi siapapun yang ingin mulai berbisnis dan memilih untuk menjadi “sukses”. Artikel selanjutnya kita akan bahas tentang Ilmu-ilmu yang harus dipelajari dalam berbisnis. Wallahu A’lam Bishowab…
Teni Nurlatifah HR
Enterpreneur, Trainer, Speaker, Lecture
Founder Theta Development Institute
Owner AquStore